Tips Membuat Foto Produk Menggunakan HP Untuk Bisnis Online Shop
Di dalam dunia bisnis, foto produk merupakan salah satu aspek yang cukup penting untuk meningkatkan pembelian. Dengan meningkatkan kualitas dari foto produk Anda, maka secara tidak langsung akan menarik perhatian pelanggan secara visual, yang memungkinkan untuk mempengaruhi keputusan pelanggan agar membeli. Selain itu, dengan foto produk yang berkualitas, berarti juga menunjukkan profesionalisme diri sebagai penjual.
Persiapan Sebelum Mengambil Foto
1. Langkah - Langkah Mengatur Kamera HP
A. Pengaturan kamera handphone
Pengaturan manual ini dibutuhkan untuk mengkombinasikan fitur agar sesuai dengan hasil yang diinginkan. Misalnya, jika kita merasa pencahayaannya kurang, maka kita bisa mencoba untuk memainkan ISO. Ada beberapa fitur penting untuk mengatur kamera handphone secara manual, seperti ISO, white balance, shutter speed, dll. Berikut penjelasannya;
- ISO: ISO ini digunakan untuk mengatur tingkat sensitivitas lensa kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi ISO, maka semakin tinggi pula tingkat sensitivitas lensa kamera yang menghasilkan gambar dengan pencahayaan yang terang. ISO pada kamera handphone pada umumnya memiliki opsi 100, 200, 400, dan 800
- White Balance: White balance dalam pengaturan kamera handphone berfungsi untuk membuat putih pada objek yang berwarna putih dan kemudian disesuaikan pada berbagai kondisi cahaya.
- Speed Shutter: Speed shutter atau dalam bahasa indonesia disebut rana, merupakan kecepatan yang dibutuhkan untuk shutter membuka. Semakin cepat shutter menutup, maka semakin sedikit cahaya yang bisa diambil, kebalikannya, ketika shutter menutup dengan lama, akan semakin banyak cahaya yang dapat diserap sehingga menghasilkan gambar dengan pencahayaan yang banyak.
- Fokus: Pada beberapa kamera handphone terdapat berbagai pengaturan fokus secara manual. Namun, pada penggunaan pemotretan foto produk, cukup menggunakan center weight focus dan auto focus
- Resolusi: Resolusi terkait dengan besar kecilnya megapixel pada suatu kamera. Penggunaan resolusi tergantung dari bawaan kamera handphone serta bagaimana diatur berdasarkan ukuran frame.
- Aperture: Aperture adalah bukaan lensa yang memiliki angka seperti, 1.4, 1.8, 2, 2.2, dst. Semakin kecil angka pada setting aperture, maka semakin besar bukaan lensanya. Bersifat menambah kepekaan cahaya, namun dapat mempersempit zona fokus.
B. Properti dan Tema
Pemilihan background yang tepat tentunya akan menghasilkan foto produk yang berkualitas. Usahakan untuk menggunakan background dengan tema polos dan warna yang netral, seperti background dengan warna putih atau abu-abu muda. Hindari juga penggunaan background yang ramai atau warna-warni karena nantinya hanya akan memecah fokus customer.
Untuk dapat mempercantik dan menarik calon pembeli, gunakan properti pada foto produk. Properti tersebut berfungsi untuk mendukung foto produk agar terlihat lebih cantik. Sesuaikan properti dengan produk yang akan ditampilkan. Misalnya, jika akan menjual produk berupa makanan seperti salad buah, maka properti yang dapat digunakan bisa berkaitan dengan sendok dan buah-buahan dan bunga sebagai pemanis.
Membutuhkan model atau tidak?
Penggunaan model ini bisa dilakukan jika produk yang ditawarkan adalah produk yang dipakai. Misal, sepatu, baju, dan topi. Jika produk bukanlah sesuatu yang bisa dipakai seperti barang elektronik, Anda mungkin tidak memerlukan model pada saat pemotretan. Penggunaan model pada barang pakai bertujuan agar pembeli bisa mendapatkan bayangan seperti apa barang tersebut akan dipakai.
C. Teknik Pencahayaan yang Baik
Dengan menggunakan pencahayaan yang baik, maka hasil foto akan terlihat semakin sempurna. Disarankan agar menggunakan pencahayaan alami, yaitu dari cahaya matahari.
Cahaya matahari yang paling tepat untuk digunakan dalam pemotretan adalah pada 9-10 pagi dan pada 3-5 sore hari. Pada dasarnya, pencahayaan dapat dibagi dalam 2 bagian, yaitu: Hard shadow dan Soft shadow.
Hard shadow dibuat ketika ukuran sumber cahaya lebih kecil dibandingkan dengan ukuran subjek. Sebaliknya, soft shadow dibuat ketika ukuran sumber cahaya lebih besar dari subjek.
2. Teknik Pengambilan Foto
A. Tips dan Trik Pengambilan Foto
- Tangan Harus Stabil. Jangan tegang. Cobalah untuk rileks saat pengambilan foto karena gerakan sedikit pada tangan dapat menyebabkan foto blur. Pegang erat ponsel kamu, minimalisasi pergerakan sedikit mungkin. Jika memungkinkan, gunakan alat-alat bantu menstabilkan tangan, seperti tripod.
- Jangan Perbesar Gambar. Memperbesar gambar atau objek foto dapat menurunkan kualitas gambar. Dengan memperbesar, hanya akan menurunkan resolusi foto yang mengakibatkan hasil foto terlihat pecah. Jika dirasa membutuhkan teknik zoom, bisa digantikan dengan mendekati objek foto. Dengan mendekati objek foto, resolusi tinggi akan tetap terjaga dan tentu tetap menghasilkan gambar yang tajam.
- Pilihlah angle yang unik. Saat mengambil foto, cobalah untuk mengeksplorasi berbagai angle atau sudut yang berbeda-beda. Hal ini akan membantu kamu dalam melihat berbagai perspektif yang berbeda-beda, di samping itu, pengambilan foto dengan sudut yang berbeda akan membantu calon pembeli untuk meneliti produk yang akan dibelinya. Ambilah sudut produk dari sisi depan, belakang, samping kanan, dan samping kiri.
B. Ambil Foto Sebanyak-banyaknya
- Pada saat pemotretan, jangan hanya mengambil satu atau dua foto, tapi ambil sebanyak mungkin dengan komposisi seperti pencahayaan, perspektif dan angle yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk menambah referensi dan back up foto.
- Beberapa produk penjualan di situs daring ditemukan hanya menampilkan satu model atau warna pada produknya dan menambahkan tulisan “tersedia juga dalam warna putih dan merah”. Hal ini tidak dianjurkan. Ambilah foto setiap jenis produk meskipun hanya berbeda warna. Ambil beberapa foto untuk dipajang pada main page (halaman utama atau gambar paling depan) berikut untuk foto pendukungnya.
3. Langkah Penting Setelah Pemotretan
- Pilih Foto-foto Terbaik: Dari sekian banyak foto yang telah diambil, pilihlah beberapa foto terbaik yang akan ditampilkan pada halaman toko daring. Pilih 4-5 foto dari sudut yang berbeda, sehingga menampilkan perspektif yang berbeda. Tentukan satu main image (hero image) dengan foto lainnya sebagai pendukung informasi produk. Seperti contoh jika foto pakaian, bisa menggunakan foto tampak depan sebagai main image, dan foto tampak samping, belakang, dan detail barang, sebagai foto pendukung agar konsumen dapat menilai jelas barang yang akan dibeli.
- Aplikasi Editing Foto: Ada banyak berbagai jenis aplikasi editing yang bisa digunakan untuk mengedit hasil foto, seperti: LIghtroom, VSCO, dan Snapseed. Ketiga aplikasi ini memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Kamu bisa meng-install-nya sesuai dengan kenyamanan dan kebutuhan saat menggunakannya.
- Menambahkan Watermark: Setelah memilih foto mana yang akan digunakan, jangan lupa untuk memberikan watermark atau tanda air. Ini merupakan tulisan atau logo pada sebuah foto. watermark ini berfungsi untuk memberikan tanda dan menunjukkan milik siapa foto tersebut. Jangan menaruh watermark pada sisi pojok foto karena oknum lain akan dengan sangat men-crop bagian itu. Bisa ditaruh di tengah, misalnya. Jangan lupa untuk mengatur opacity agar tidak menutup foto produk.
- Menyimpan File Foto: Gunakan Gdrive atau flashdisk OTG untuk mem-backup foto akhir. Hal ini dilakukan jika device mengalami kerusakan atau hilang, maka kamu masih bisa memiliki file foto di Gdrive maupun tempat penyimpanan online lainnya. Gunakan nama file yang merepresentasikan foto produk beserta tanggal pengambilan fotonya. Sebagai contoh: “T-shirt Disney Minnie Mouse, 19/11/2021”. Hal ini akan mempermudah kamu dalam mencari file yang diinginkan suatu saat nanti.
Semoga bermanfaat..
Sumber: Pelatihan Skill Academy by Ruangguru (Tips Sukses Bisnis Online Shop di Instagram)
Posting Komentar untuk "Tips Membuat Foto Produk Menggunakan HP Untuk Bisnis Online Shop"
Berkomentar menggunakan Akun Gmail agar mendapat notifikasi balasan dari Admin ^_^